Minggu, 27 November 2016

Individu,Tindakan pollitik dan Sistem politik

Individu,Tindakan pollitik dan Sistem politik

Pengertian Individu

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.

Pengertian politik

Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

Sistem Politik Menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng

Mode Tindakan / Paertisipasi Politik

Mode partisipasi politik adalah tata cara orang melakukan partisipasi politik. Model ini terbagi ke dalam 2 bagian besar: Conventional dan Unconventional. Conventional adalah mode klasik partisipasi politik seperti Pemilu dan kegiatan kampanye. Mode partisipasi politik ini sudah cukup lama ada, tepatnya sejak tahun 1940-an dan 1950-an. Unconventional adalah mode partisipasi politik yang tumbuh seiring munculkan Gerakan Sosial Baru (New Social Movements). Dalam gerakan sosial baru ini muncul gerakan pro lingkungan (environmentalist), gerakan perempuan gelombang 2 (feminist), protes mahasiswa (students protest), dan teror.

Bentuk Partisipasi Politik

Jika mode partisipasi politik bersumber pada faktor “kebiasaan” partisipasi politik di suatu zaman, maka bentuk partisipasi politik mengacu pada wujud nyata kegiatan politik tersebut. Samuel P. Huntington dan Joan Nelson membagi bentuk-bentuk partisipasi politik menjadi:

-Kegiatan Pemilihan – yaitu kegiatan pemberian suara dalam pemilihan umum, mencari dana partai, menjadi tim sukses, mencari dukungan bagi calon legislatif atau eksekutif, atau tindakan lain yang berusaha mempengaruhi hasil pemilu;

-Lobby – yaitu upaya perorangan atau kelompok menghubungi pimpinan politik dengan maksud mempengaruhi keputusan mereka tentang suatu isu;
Kegiatan Organisasi – yaitu partisipasi individu ke dalam organisasi, baik selaku anggota maupun pemimpinnya, guna mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah;

-Contacting – yaitu upaya individu atau kelompok dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka, dan

Tindakan Kekerasan (violence) – yaitu tindakan individu atau kelompok guna mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik (assassination), revolusi dan pemberontakan.

Referensi dan Sumber :
-http://database-artikel.blogspot.co.id/2014/10/sistem-politik-indonesia.html
-https://id.wikipedia.org/wiki/Politik
-https://artikelpolitik.wordpress.com/

Individu,Pollitik dan Pemilu

Individu,Pollitik dan Pemilu

Pengertian Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok di mana dirinya bergabung.

Pengertian Politik

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

-politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
-politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
-politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
-politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

Pengertian pemilu

Pemilu adalah singkatan dari pemilihan umum. pemilu ini adalah salah satu tindakan politik dari sebuah individu.Pemilu di indonesia digunakan sebagai metode untuk memilih seseorang pemimpin negara, karna metode ini sampai sekarang masih dianggap metode yang paling adil untuk memilih ketua. Metode ini juga termaksud metode yang paling sering digunakan oleh sistem pemerintahan demokratis.

Hubungan antara individu politik dan pemilu

Hubungan antara individu politik dan pemilu sangatlah berkaitan karna pemilu itu sendiri haruslah dijalani oleh tiap individu dengan cara ikut mengambil suara dalam pemilihan kepala negara. politik sendiri menyiapkan para calon-calon kepala negara yang akan memimpin negara tersebut. dengan metode pemilu ini sebuah pemerintahan tak perlu bingung lagi untuk memilih seorang pemimpin negara di tiap negaranya masing-masing.

Referensi dan Sumber :


Pendidikan dan Peran Perguruan Tinggi


Pendidikan dan Peran Perguruan Tinggi

Kata pendidikan merupakan istilah  yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum dengan  konteks pemahaman  yang bervariasi, dari yang abstrak sampai dengan yang kongkrit praktis.pendidikan sendiri sangatlah penting untuk bermasyarakat,Maka dari itu pendidikan sudah mulai diperkenalkan kepada tiap individu sejak lahir karna tanpa adanya suatu pendidikan maka zaman tidak akan bisa berkembang.

Banyak dari para tokoh terkenal yang mendefinisikan apa itu pendidikan,berikut adalah opini para tokoh tentang apa itu pendidikan:

1.Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (J.J. Rousseau)

2.Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa  membimbing manusia  yang belum dewasa  kearah  kedewasaan (M.J. Lengeveld)

3.Pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya  untuk suatu kehidupan yang bermakna (Theodore M. Greene)

4.Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada  pada anak-anak iatu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Ki Hajar Dewantara)

5.Pendidikan itu adalah  usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu  memikul tanggung jawab moril dari segala perbuatannya (Soegarda Poerbakawatja)

6.Pendidikan ialah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani (Driyarkara)

7.Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia (John Dewey)

8.Pendidikan  sebagai the art and process of imparting or acquiring knowledge and habit through instructional as study (Joe Park)

9.Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UU No 2 tahun 1989).

pengertian perguruan tinggi

Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah (SMK/SMA/MA). Program yang ada dalam pendidikan tinggi ini tidak hanya sarjana (S-1) melainkan diploma, pendidikan profesi, magister (S-2), bahkan doktor (S-3). Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi ini dikenal dengan nama Perguruan Tinggi (PT), baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Perguruan Tinggi ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, dan akademi komunitas. Pada artikel ini kita tidak membahas lebih dalam tentang bentuk perguruan tinggi ini, inshaaAllah mungkin akan kita bahas pada artikel berikutnya.

Fungsi Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi memiliki beberapa fungsi, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4 bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga) fungsi sebagai berikut:

1.Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan

3.Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai 
Humaniora.

Tujuan Pendidikan Tinggi

Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan. Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat) tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1.Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

2.Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

3.Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

4.Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Seperti yang dijelaskan pada artikel diatas perguruan tinggi sangatlah penting dalam memajukan sebuah pendidikan di suatu negara ketika pendidikan suatu negara itu bagus maka negara itu akan bisa berkembang dengan lebih cepat dan menjadi negara maju.pentingnya perguruan tinggi pula karna perguruan tinggi sudah mengajarkan mahasiswanya ke arah yang lebih spesifik dan menjadikannya seorang yang ahli dalam bidang tersebut.

Referensi dan Sumber :

-https://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi
-http://bayoscreamo.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-pendidikan-dan-perguruan.html

Fungsi keluarga

FUNGSI KELUARGA

pengertian keluarga

Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi.

Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga, kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi didalamnya empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua atau tiga anak.

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan.

Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi dalam suatu masyarakat yang kompleks masing-masing keluarga mempunyai ciri-ciri yang berlainan dengan keluarga lain. Berbeda kebudayaan dari setiap keluarga timbul melalui komunikasi anggota-anggota keluarga yang merupakan gabungan dari pola-pola tingkah laku individu (dalam Khairudin, 1985).

Pada garis besarnya keluarga dapat dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu keluarga luas (extended family) dan keluarga Inti (nuclear family). Keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain, keluarga luas merupakan keluarga inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga yang lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi. Sedangkan keluarga inti dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dar atah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.

Di Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan hidupnya”.

Fungsi Keluarga

Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan.
fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :

>Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak.

>Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya.

>Fungsi protektif – Fungsi ini lebih menitik beratkan dan menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila anak merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajagan terhadap lingkungan.

>Fungsi Afeksional – Yang dimaksud dengan fungsi afeksi adalah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi.

>Fungsi Religius – Keluarga berkewajiban mmperkenalkan dan mengajak anak serta keluarga pada kehidupan beragama.

>ungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya.

>Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga yang tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari.

>Fungsi Biologis – Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya kebutuhan seksuil.

Dari uraian mengenai fungsi-fungsi keluaga diatas, maka jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasana yang baik serta fasilitas yang memadai.


Referensi dan Sumber :
-https://rikaarba.wordpress.com/2012/10/21/keluarga-dan-fungsi-keluarga/
-http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html

PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Masa remaja merupakan masa transisi dan secara psikologis sangat problematis masa ini memungkinkan mereka dalam keadaan anomi (keadaan tanpa norma atu hukum) akibat kontradiksi maupun orientasi mendua.Masa remaja ditandai beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan untuk memperoleh ekseptabilitas di tengah sesama remaja.Sehingga para remaja dibutuhkan pembekalan khusus mengenai ketrampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih menggunakan dan mengevaluasi informasi.

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
 
Proses Sosialisasi
·Tahap persiapan (Preparatory Stage)
·Tahap meniru (Play Stage)
·Tahap siap bertindak (Game Stage)
·Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)

Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
Generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
·Sosial psikologi
·Sosial budaya
·Sosial ekonomi
·Sosial politik

Permasalahan pada Generasi Muda

Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
·Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
·Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
·Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
·Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
·Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
·Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
·Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
·Pergaulan bebas
·Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
·Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda

Peranan Pemuda Dalam Masyarakat

Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
·Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
·Asas edukatif
·Asas persatuan dan kesatuan bangsa
·Asas swakarsa
·Asas keselarasan dan terpadu
·Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi

Tujuan Sosialisasi
·memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat
·mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
·membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri                                                                                                                                 yang tepat.
·Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di     masyarakat.

Referensi dan Sumber :
-http://inspirationofmylive.blogspot.com/2012/01/ringkasan-materi-bab-4.html

-http://rfun474.blogspot.com/2013/11/rangkuman-materi-pemuda-dan-sosialisasi.html

Individu,Keluarga dan Masyarakat

Individu,Keluarga dan Masyarakat

Individu
Individu berasal dari kata bahasa Latin “individuum” berarti “yang tak tebagi”. Individu berarti kesatuan sosial yang terbatas, yaitu manusia perseorangan. Manusia ini tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. dalam pertumbuhan individu, individu memiliki beberapa tahap dalam pertumbuhan berdasarkan psikologi. Berikut adalah tahapan pertumbuhan individu berdasarkan psikologi:

1. Masa vital, dari umur 0 sampai kira-kira 2 tahun.
2. Masa estetik, dari umur 2 tahun sampai kira-kira umur 7 tahun.
3. Masa intelektual, dari umur 7 tahun sampai kira-kira umur 13 tahun atau 14 tahun.
4. Masa remaja, dari umur 13 tahun atau 14 tahun sampai kira-kira umur 20 tahun atau 21 tahun.

Keluarga

            Keluarga adalah sebuah kelompok pertama yang ditemui oleh tiap individu, dari keluarga pula lah individu ada. Seluruh individu terbentuk dari sebuah keluarga, mulai dari sifat, kepribadian dan lain-lain. Itu semua terjadi sebelum maupun sesudah individu terjun langsung secara individual ke dalam masyarakat. Keluarga juga memiliki beberapa fungsi, berikut adalah fungsi-fungsi dari keluarga:

a. Fungsi Biologis
Fungsi ini mengharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anaknya supaya terjadi proses kelangsungan keturunan, selain juga untuk memenuhi kebutuhan biologis anaknya kelak.

b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diharapkan agar mengusahakan anggota-anggotanya terlindung dari gangguan-gangguan seperti dari udara (dengan menyediakan rumah) dan dari penyakit (dengan mengusahakan tersedianya obat-obatan).

c. Fungsi Ekonomi
Keluarga diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan pokok penggunanya, yaitu makanan dan minuman, pakaian, dan tempat tinggal.

d. Fungsi Keagamaan
Keluarga harus berpedoman dan dapat menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

e. Fungsi Sosial
Keluarga berusaha membekalkan anak-anaknya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta peran-peran yang diharapkan akan mereka jalankan ketika dewasa.

Masyarakat
            Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaaati dalam lingkungannya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat dapat digolongkan menjadi 2, Berikut adalah golongan masyarakat menurut pertumbuhan dan perkembangannya :

a. Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana, pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Seperti untuk menangkap hewan buruan, memancing ikan, membuka lahan dikerjakan oleh kaum pria. Sedangkan kaum wanita mengerjakan tugas seperti mengurus anak, menyusui, merajut baju, dan memasak. Namun dapat juga antara seorang istri dengan seorang suami diadakan kesepakatan dalam mengerjakan sebuah pekerjaan bersama-sama.

b. Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki berbagai kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan menjadi:

1.Masyarakat Non Industri
> Kelompok Primer. Dalam kelompok primer anggotanya mengenal dekat satu sama lain karena sering bertatap muka dan sering berdialog. Sifat interaksinya bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dalam kelompok ini dijalankan tanpa paksaan dan bersifat sukarela.

>Kelompok Sekunder. Dalam kelompok sekunder anggotanya kurang akrab daripada kelompok primer karena lebih bersifat formal. Pembagian kerja dalam kelompok sekunder didasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional seperti keahlian tertentu, juga menuntut dedikasi. Hal ini demi tercapainya target atau tujuan tertentu dalam program-program yang telah disepakati secara bersama-sama.

2.Masyarakat Industri
Kapasitas penduduk yang semakin tinggi menyebabkan bertambah kompleksnya pembagian kerja. Otonomi sejenis juga muncul sebagai ciri-ciri masyarakat industri. Ketika berkembang pesatnya industrialisasi di Eropa pada abad ke-15, muncul bentuk pembagian kerja antara majikan dan buruh. Pada awal pembagian kerja ini berjalan serasi tanpa ada konflik. Namun laju pertumbuhan-pertumbuhan industri menyebabkan para majikan memonopoli posisi-posisi tertentu, sehingga menimbulkan konflik-konflik. Karena konflik-konflik tidak dapat dihindari maka para buruh membentuk serikat-serikat kerja atau buruh dengan tujuan memperjuangan perbaikan kondisi kerja dan upah.

Hubungan Antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat

a.Makna Individu
Manusia sebagai individu tidak dapat dipisah-pisahkan antara raga dan jiwanya. Artinya manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa dan raganya. Sebab selain dapat melakukan aktivitas menggerakkan anggota tubuh, manusia juga dapat merasa; merasa gembira maupun merasa kagum akan suatu hal. 

b.Makna Keluarga
Keluarga merupakan sebuah grup yang dibentuk dari perhubungan seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu menciptakan keturunan yaitu anak, hubungan antar anggotanya ini dipelihara. Pada umumnya pula keluarga adalah tempat atau rumah bersama anggota-anggotanya.

c.Makna Masyarakat
Antropolog R. Clinton mengemukakan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup cukup lama dan bekerja sama, sehingga meereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Manusia-manusia itu sebelum terorganisasi akan melakukan proses yang fundamental yaitu adaptasi tingkah laku anggota dan timbul perasaan berkelompok secara lambat laun.

Referensi dan Sumber :
- https://yellowreddk.wordpress.com/2014/10/11/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan-masyarakat/


PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT

PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT


Pembagian kerja merupakan sebuah pemisah suatu pekerjaan yang ada agar semua orang mendapatkan bagiannya dan menjadikan beban kerjaan itu menjadi lebih ringan. Didalam masyarakat terdapat banyak sekali perkerjaan dan tidaklah mungkin perkerjaan itu dilakukan oleh seorang individu karna suatu individu tidak akan sanggup melakukan semua perkerjaan itu sendiri,Maka dari itu munculah pembagian kerja.

Pembagian kerja itu sendiri di bagikan sesuai dengan kemampuan atu spesialisnya masing-masing.Kemampuan yang mereka miliki adalah hasil dari usaha mereka menuntut ilmu yang bahkan sampai ada yang menjadi profesor. Saat seseorang sudah ahli dalam bidangnya maka tingkat kerumitan pada bidangnya dapatlah dihadapi dengan lebih tenang dan berakhir dengan cukup memuaskan, Dan dengan begitu tugas yang ada akan terselesaikan dengan lebih efektif dan efisien.Sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Ada beberapa contoh dalam pembagian kerja dalam masyarakat salah satu contohnya adalah Pada masyarakat yang suka berburu misalnya, untuk laki-laki bertugas melakukan perburuan, sedangkan untuk perempuan bertugas mengumpulkan tumbuhan-tumbuhan dan binatang yang lebih kecil. Atau dalam masyarakat yang hidup dari meladang, untuk laki laki bertugas membuka hutan dan membakarnya, sedangkan perempuanya bertugas menanam bibit . Demikian pula untuk masyarakat yang hidup dari bertani, untuk laki laki bertugas membajak sawah dan perempuan bertugas menyemai serta memanen hasilnya. Bila di lihat dari usia, anak-anak biasanya melakukan pekerjaan ringan di rumah atau di luar rumah, sebaliknya orang dewasa bertugas mengerjakan pekerjaan yang lebih berat.

Manurut Hasibuan (2007) “pengertian analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang perlu dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan. analisi pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakandalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai”.Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang akan digunakan.

Pengertian pembagian kerja (job description) menurut beberapa ahli:

>Menurut Hasibuan (2007). Pembagian kerja yaitu informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. 
>Menurut Rivai (2004). Pembagian tugas adalah hasil analisis pekerjaan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mngenai pekerjaan.
>Menurut Pophal (2008). “Pembagian kerja adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.

Dengan adanya pembagian kerja seperti di atas, pekerjaan jadi lebih ringan dan tidak memberatkan seseorang karena pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Jadi untuk setiap jenis pekerjaan dibutuhkanan tanggung jawab oleh masing-masing individu atau kelompok dari pekerjaan tersebut.

Referensi dan Sumber :
-http://hezitripangestujumena.blogspot.co.id/2015/11/selamat-malam-semuanya-semoga-kalian.html
- http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-pembagian-kerja/


Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan


Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan adalah sebuah komponen yang saling berkaitan yang tidak bisa dipisahkan karna apabila terdapat salah satu dari komponen tersebut yang dihapuskan maka suatu negara tidak akan berjalan dengan lancar.

Ketiga komponen ini juga sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan sosial suatu negara.Penduduk merupakan kumpulan dari berbagai individu yang hidup bersama, Saat suatu penduduk menempati suatu tempat maka mereka akan berubah menjadi Masyarakat. Seiring berjalannya waktu sebuah masyarakat pasti akan mempunyai sebuah ciri khas, ciri khas inilah yang akan diberi nama Kebudayaan.

Kebudayaan itu sendiri bisa dibuat dari sesuatu yang mereka anggap baik dan terus turun menurun hingga semua itu menjadi sebuah adat istiadat suatu masyarakat, Dalam proses munculnya sebuah kebudayaan itu tidak cepat, Waktu yang dibutuhkan cukuplah panjang bisa sampai bertahun-tahun.
Permasalahan dalam Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan.

Dalam penduduk memiliki berbagai masalah ,contohnya adalah angka kelahiran yang lebih besar dari angka kematian maupun kebalikannya pula. Masalah ini bukanlah masalah yang sepele masalah ini adalah sebuah permasalahan yang serius dalam penduduk karna ini juga berpengaruh dalam ekonomi suatu negara. Saat suatu negara kekurang penduduk maka berkurang pula sumber daya manusia yang mereka miliki dan solusi yang ada hanyalah mengirim sumber daya manusia dari luar negri ke dalam ataupun menghimbau masyarakatnya untuk memperbanyak anak. Masalah kekurangan penduduk ini lebih serius dibanding masalah kebanyakan penduduk.

Masalah kebanyakan penduduk itu terjadi karna angka kelahiran lebih besar dari pada angka kematian untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memperbanyak lowongan pekerjaan dan memberikan pendidikan yang cukup untuk penduduknya lalu bisa dijadikan Sumber daya manusia yang cukup ahli untuk dikirim ke luar negri.

Untuk mecapai keseimbangan suatu negara seharusnya angka kematian berbanding angka kelahirannya kurang lebi 50:50 kemungkinan kondisi negara tersebut bisa cukup stabil jika negara tersebut bisa memaksimalkan SDA dan SBM mereka.

Kita telah memasuki era globalisasi, era dimana semua serba moderen. Di zaman inilah kebudayaan di berbagai negara perlahan mulai pudar dimana banyak negara yang mulai dimasuki oleh gaya hidup kebarat-baratan. Karna sekarang serba moderen banyak orang yang menjadi malas bergerak,malas bersosialisasi dengan orang sekitar dan masih banyak lagi.

Hal inilah permasalahan yang cukup serius yang terdapat pada kebudayaan. Untuk mengatasi permasalahan ini seluruh masyarakat haruslah bekerja sama dalam hal saling mengingatkan atas kebudayaan yang mereka miliki itu sangatlah berharga Dan mereka haruslah menanamkan rasa cinta kepada tanah airnya masing-masing kepada tiap anak-anak mereka karna ditangan merekalah negaranya mau diapakan di masa depan kelak.

Oleh karna itu untuk menjaga keutuhan dan stabilitas sebuah negara pertama kita haruslah mempunyai rasa cinta tanah air kita sendiri selebihnya berusahalah untuk menjaga keutuhan yang ada mulai dari diri sendiri. Dengan begitu semoga keutuhan tanah air bisa terjaga.

Referensi dan Sumber :